Selasa, 14 April 2009

KPU SIAP TAMPILKAN HASIL PEMILU 2009 SECARA CEPAT

Jakarta, 7/4/2009 (Kominfo-Newsroom) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan kesiapan teknologi informasi �tabulasi elektronik� KPU yang akan mampu melakukan pengumpulan dan penyajian hasil perolehan suara dengan cepat, akurat dan transparansi dari seluruh Indonesia.

“KPU akan berusaha menampilkan hasil penghitungan suara pemilu yang bisa diakses langsung masyarakat,� kata anggota KPU Abdul Aziz saat jumpa pers di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (7/4)

Menurutnya, operasional infrastruktur jaringan teknologi informasi Pemilu 2009 ada di 504 titik, yang meliputi 471 kabupaten/kota di 33 provinsi, hasil bekerjasama dengan PT. Telkom dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta di back-up Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo).

Dijelaskan, sebelumnya KPU mempunyai dua pilihan teknologi yang akan digunakan, yakni dengan Optical Machine Recognition (OMR) atau Intelligent Character Recognition (ICR).

�KPU memilih teknologi ICR, karena ICR lebih mendekatkan proses penghitungan ke TPS. Apa yang sudah dikerjakan KPPS, tidak perlu proses lagi. Kalau OMR, perlu tenaga tersendiri,� jelasnya.

Teknologi ICR ini menghasilkan data digital melalui proses pemindaian dengan menggunakan scanner sebagai alat pemindai. “Jadi, yang di-scan benar-benar formulir rekapitulasi yang ditulis petugas KPPS,” kata Aziz.

Aziz menyayangkan hingga saat ini pengadaan scanner belum semuanya dilakukan oleh KPU kabupaten/kota dan provinsi. “Saya lupa rekap yang sudah dan yang belum membeli. Tapi, ketika pelatihan, semua sudah siap membeli,� tandasnya.

Petugas KPPS, katanya, hanya mengisi dua formulir rekapitulasi, yakni model C1 dan C1 IT. �Model C1 menjadi dasar rekapitulasi manual. Jadi, nanti ada data pembanding,� katanya.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa Formulir C1 IT yang discanner menjadi image dan data digital yang kemudian akan dijadikan sebagai database.

Formulir C1 IT

dan formulir C1 harus dibubuhkan tandatangan oleh seluruh saksi. �Seluruh saksi membubuhkan tanda tangan sehingga menjadi data otentik,� jelasnya.

Menurut Aziz, nantinya hasil tersebut merupakan database image terbesar sebagai data hasil Pemilu dan akan dipergunakan untuk penelitian demokrasi.

Teknologi informasi KPU tersebut akan didampingi oleh tim dari BPPT.

Tim tesebut telah mendukung secara teknis sejak 12 Maret 2009 lalu dengan membangun sistem teknologi informasi dan melakukan pelatihan teknis pada pegawai KPU.

“Selain melatih, tim ini juga menjaga keamanan sistem,� kata Ketua Tim Ahli Teknologi Informasi KPU, Husni Fahmi.

Seperti diketahui, KPU bekerjasama dengan BPPT pada Sabtu (4/4) di Gedung Graha Citra Caraka, PT Telkom, Jakarta, dan secara resmi telah meluncurkan teknologi informasi (TI) pemilihan umum (Pemilu) 2009.

Proses pengumpulan dan penyajian data hasil pemilu merupakan salah satu elemen substansial dari keseluruhan rangkaian penyelenggaraan Pemilu itu sendiri.

Aspek-aspek pemanfaatan sistem TI dalam Pemilu 2009, secara umum dapat dideskripsikan, di antaranya menyediakan data dan informasi pendukung yang paralel dengan data dan informasi yang dihasilkan dengan cara manual.

�Jadi kami berharap nanti mudah-mudahan yang elektronik ini memiliki kesamaan hasil dengan tingkat kesalahan yang paling rendah.

Kalau bisa nggak ada salah,� kata Hafiz saat peluncuran TI KPU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar